Dalam
proses belajar mengajar. Guru harus mampu mengoptimalkan atau menyamakan
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran . didalam suatu kelas. Siswa tidak
semuanya pintar dan tidak semuanya tidak pintar. Dalam hal ini guru harus mampu
mengelola bagaimana semua siswa dalam kelasnya dapat memahami materi pelajaran.
Siswa yang dapat dikatakan pintar sudah pasti dia cepat menangkap apa yang guru
sampaikan dan ligat mengerti. Tetapi ada juga siswa yang sedang-sedang. Mereka
bisa mengerti tetapi dengan pemahaman yang lebih lama dibandingkan siswa yang
pintar. Sikap mengerti siswa dapat dilihat dari tatapan matanya. Dari sikapnya
terhadap pelajaran itu
.
Lalu
bagaimana dengan siswa yang kita katakana kurang mampu memahami
secepat siswa lainnya. Mereka tentu akan semakin ketinggalan pelajaran
dari teman-temannya. Dalam hal ini guru harus tidak hanya diam saja. Guru harus
mampu bagaimana siswa yang begini dapat ikut paham bersama yang lainnya. Karena
itu memang yang kita inginkan . siswa
semuanya diharapkan dapat memahami materi pelajaran. Karena kita menganggap
mereka semua sama. Mereka adalah siswa kita yang harus dituntun dalam
belajarnya.
Misalnya
kita memilih tema tentang senyawa organik . permasalahan yang kita ingin
sampaikan kepada siswa tentunya berkaitsn dengan senyawa ornganik.
Pertama-tama kita menjelaskan
terlebih dahulu pengertian senyawa organic. Pada awalnya kimia organic
didefinisikan sebagai ilmu kimia yang mempelajari tentang karbon yang berasal
dari mahluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Mahluk hidup dianggap mempunyai
tenaga gaib dalam sintesis senyawa karbon. Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan danteknologi. Terutama dalam bidang-bidang kimia , senyawa karbon
selain berasal dari mahluk hidup juga dapat disintesis melalui laboratorium.
Dalam tingkat penjelasan diatas
siswa yang pintar mungkin dapat memahami apa yang kita sampaikan dari bahasa
tersebut. Tetapi ada mungkin siswa yang masih bertanya-tanya tentang apa itu
sebenarnya senyawa organik. Kemudian kita jelaskan lagi pertama-tama melalui pengenalan atau
pengingatan kembali memori siswa tentang karbon. Unsure yang memiliki empat
electron valensi. Dimiliki oleh semua mahluk hidup. Terdapat didalam baterai
dan berwarna hitam ketika mengalami pembakaran pada kayu dan sebagainya. Itu menunjukkan
karbon. Strategi yang disampaikan tepat melalui penggambaran karbon. Bahwa
semua mahluk hidup memilikinya.
Siswa dalam menanggapi suatu masalah atau pelajaran
berbeda beda. Maka guru harus mengadakan variasi mengajar. Melalui hal ini guru
terlebih dahulu memahami pribadi siswanya. Melalui hasil-hasil ulangan ujian dan catatan hasil penilaian semester.
Berdasarkan hal ini guru dapat mengadakan variasi dalam mengajar siswa.
Dalam proses belajar siswa mereka harus didukung oleh
gurunya. Dalam hal ini kita dapat memeberi motivasi fasilitas dan media. Karena
guru adalah motivator fasilitator sekaligus mediator.
Sungguh berat tugas yang diemban oleh seorang guru. Ia
seringkali dihadapkan pada beberapa persoalan yang harus segera diselesaikan.
Siswa yang tidak perhatian pada pelajaran, rasa kebosanan yang muncul pada diri
siswa, munculnya perilaku / sikap kurang hormat siswa terhadap guru merupakan
sebagian kecil persoalan yang harus segera dicari solusinya. Guru tidak hanya
dituntut harus mampu sebagai agent of learning, tetapi juga harus mampu
memerankan dirinya sebagai agent of change ( agen perubahan ) bagi peserta
didik. Karenanya seorang guru diharapkan dapat menjadi seorang pendidik yang
tidak hanya sebatas mengajar, tetapi juga harus mampu memotivasi siswanya.
Motivasi terbagi atas dua macam, motivasi dari dalam dan
motivasi dari luar. Motivasi dari dalam muncul bila ada pemahaman si anak
tentang tujuan dari apa yang akan dicapainya atau sebuah bentuk kesadaran yang
timbul dari si anak itu sendiri. Biasanya motivasi ini akan bersifat kekal
selama tujuan itu belum tercapai. Sedangkan motivasi dari luar muncul bila ada
pancingan dari luar anak untuk melakukan apa yang diinginkan oleh si pemancing.
Biasanya motivasi ini tidak bertahan lama, bila umpan-umpan untuk memotivasi
masih menarik, maka kegiatan masih tetap berjalan, namun tidak selamanya
seorang guru mampu terus mengumpan anak untuk dapat mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Motivasi dapat diberikan kepada siswa dengan memperhatikan
bakat dan minatnya. Sebagai contoh, bila seorang anak bercita-cita ingin
menjadi pilot. Guru dapat mengatakan kepadanya. Seorang pilot itu pintar
berhitung, dia setiap saat harus mampu memperhitungkan, kapan pesawat akan
menghindari gunung, berapa kecepatan ideal yang digunakan dan kapan untuk lepas
landas, karena keselamatan penumpang ada pada kesiapan si pilot, bila setiap
akan melakukan sesuatu dia bertanya, tentu pesawat tersebut dalam keadaan
bahaya.
Penelitian-penelitian ilmiah menunjukkan adanya pengaruh
yang besar dari motivasi terhadap hasil belajar siswa. Rasa kebosanan dan tidak
adanya perhatian siswa terhadap guru merupakan indikasi bahwa siswa tidak
memiliki daya penggerak atau motivasi dalam belajar.
Mengingat kontribusi motivasi terhadap hasil belajar cukup
besar, para guru diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan dapat
memanfaatkannya menjadi penggerak kuat para siswa untuk meraih prestasi yang
diharapkan. Yang menjadi pertanyaan adalah langkah-langkah apa saja yang perlu
dilakukan seorang guru, agar motivasi belajar siswa bangkit. Oleh karena itu,
Guru yang profesional harus menyadari bahwa dirinya harus berperan sebagai
motivator, yang bertugas memberikan inspirasi atau dorongan supaya proses
pembelajaran lebih menyenangkan. Ia harus menolong siswanya supaya memiliki
hasrat untuk belajar.
Selain motivator. Guru juga dapat memfasilitasi siwa
misalnya menayangkan slide. Atau gambar. Memberikan lembar tugas dan percobaan.
Membimbingnya melakukan eksperimen dan berdiskusi. Menggunakan alat praktikum
dan buku-buku sumber berkaitan. Melalui media internet guru dapat dengan mudah
memberikan info kapada siswanya. Guru sebagai tempat siswa bertanya dan
mengembalikan apa yang tidak mereka pahami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar