Metanil Yellow merupakan zat warna sintetis berbentuk
serbuk padat berwarna kuning kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam
aseton.Metanil yellow bersifat sangat stabil. Metanil yellow biasa digunakan
untuk mewarnai wool, nilon, kulit, kertas, cat, alumunium, detergen, kayu,dan bulu. Metanil yellow tidak boleh digunakan untuk
minuman, makanan, obat-obatan, kosmetik karena
dalam paparan waktu lama dapat menyebabkan kanker pada saluran kemih dan
kandung kemih(MENKES RI, 1985).
Pewarna
kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata
dan tertelan.Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan,
iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker padakandung kemih dan salurankemih.Apabila tertelan
dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan
tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada
kandung kemih dan saluran
kemih(Anonim, 2008).
Metanil Yellow
biasanya terdapat pada saos, kerupuk, agar-agar (jelly), minuman
ringan, sirup, es puter dan jajanan basah, Sari buah, dan lain-lain. Ciri Makanan yang Menggunakan
PewarnaMetanil Yellowadalah :
1. Warnanya mencolok
2. Cerah mengilap
3. Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
4. Ada sedikit rasa pahit
5. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah
mengonsumsinya
PROSEDUR KERJA
a.
Larutan uji (A)
Ø Masukan 30 ml cuplikan dalam labu 100 ml, asamkan sedikit
dengan asam asetat glacial encer 6% dan masukan benang wol bebas lemak
Ø Panaskan di atas tangas air sampai semua warna terisolasi
Ø Benang wol yang telah berwarna, dipisahkan dan dicuci
dengan air kemudian dimasukan ke dalam labu erlenmeyer 50 ml
Ø Tambahkan 10 % ammonia secukupnya, dipanaskan di atas
tangas air sampai benang wol tidak berwarna. Setelah benang wol dipisahkan ,
larutan dipekatkan
b.
Larutan Baku
(B)
Ø Timbang saksama 50 mg Metanil Yellow
Ø Larutkan dengan aquades secukupnya
Ø Tambahkan lagi aquadest sampai tanda batas labu 100 ml
c.
Posedur
Identifikasi
Ø Larutan A dan B ditotolkan secara terpisah pada
Kromatografi Lapis Tipis sebagai berikut :
Fase diam :
Plate silica gel
Fase gerak :
a)
N-butanol :
aquadest : asam asetat glasial = 20 : 12 : 5
b)
N-butanol
:etanol : aquades : ammonia = 42 : 28 : 28 : 1
Ø Dilakukan penjenuhan dengan kertas saring
Ø Pengukuran volume penotolan larutan A dan B masing-masing
10 µl
Ø Ukur jarak rambat sepanjang 15 cm
Ø Penentuan penampak bercak adalah cahaya tampak, bercak
berwana kuning.
5. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah
mengonsumsinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar