BAHAYA
PENYEDAP RASA
Penyedap
rasa sudah menjadi bahan tambahan makanan yang wajib digunakan saat memasak
bagi sebagian besar orang di indonesia. Bagi sebagian ibu-ibu mereka merasa
masakan yang dibuatnya kurang sempurna tanpa penyedap rasa. Apa lagi untuk
sambal maka penyedap rasa tidak dapat ditinggalkan. Begitupun untuk jenis
makanan lainnya seperti makanan berkuah, rendang, dan lainnya juga menggunakan
penyedap rasa . Penyedap rasa sudah menjadi sahabat bagi wanita agar makanannya
dapat dikatakan lebih berasa. Bahkan ada sebagian orang yang kurang nafsu dalam
makan akibat tidak ditambahkan penyedap rasa.
Didalam
penyedap rasa ada bahan yang terdiri dari zat kimia yang dinamakan msg
( monosodium glutamate ) , di masyarakat kita sering disebut vetsin,
atau orang sering menyebutnya juga
“micin”. Penyedap rasa buatan yang sudah sangat sering digunakan sebagai bumbu masakan. Bahkan tak
sedikit yang menganggap tak akan sedap masakan itu tanpa micin. Di indonesia
sudah beredar bermacam-¬macam merek “penyedap masakan”. Ada ajinomoto, buatan
jepang . Miwon dari korea, vetsin keluaran taiwan, sasa yang datangnya dari hongkong dan
beberapa merek lagi yang kesemuanya ada 9 merek. Tapi di masyarakat kita sering
disebut vetsin saja.
Asam glutamat merupakan bahan
yang paling penting dalam membuat msg , yang berupa asam amino yang ada pada
tumbuhan, hewan, minyak bumi dan pada tubuh manusia. Dulu sempat beredar asam
glutamate terbuat dari otak babi. Namun seiring berkembangnya waktu ternyata
asam glutamate yang dimaksud bukan terbuat dari otak babi . Tetapi dalam
mengolahnya ada digunakan katalis kimia yang sumbernya dari babi. Meskipun
tidak menjadi produk pada akhir pengolahan . Namun tetap saja sesuatu yang
sudah bersentuhan dengan najis tetap haram untuk dimakan.
Di indonesia asam
glutamat itu terbuat dari melase (gula tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak
bisa menjadi kristal. Di negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat itu
dibuatnya dari ganggang, gulabit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi atau
sengaja membuatnya secara sintetis.
Msg awalnya digunakan orang jepang dari tahun 1920. Pernah ilmuan melakukan penelitian bahwa msg
yang diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air minumannya
menyebabkan matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak dan jumlah
sel otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak ayam yang normal tanpa diberi
msg. Kemudian percobaan pada tikus kecil yang diberi makan msg ketahuan sel-sel
darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.msg di singapura menyebabkan
penyakit radang hati dan menurunkan tingkat kecerdasan (iq) bagi anak-anak
sekolah. Kemudian penelitian di indonesia yang dilakukan oleh dr. Iwan t.
Budiarso yang hasilnya yaitu : anak ayam dan anak bebek yang diberi msg itu
mati. Sedangkan anak ayam yang sudah agak besar seperti yang dibius, jalannya
tidak normal, dan rupa-rupa gejala lainnya.
Msg berupa makanan sehari-hari, bisa dipakai paling banyak 6
mg/kg berat badan manusia dewasa. Jadi kalau berat hadannya 50kg, seharinya
tidak boleh lebih dari 2 gram.
Di
amerika, dan di singapura ada peraturan yang menyebutkan tidak boleh
ditambahkan terhadap makanan bayi dan terhadap makanan yang sudah jadi
(instant). Makanan harus memakai takaran yang sudah ditentukan dan
menyampurkannya pun harus dibatasi. Tetapi masih saja orang yang menggunakan
penyedap rasa untuk membuatkan makanan untuk anaknya. Hal ini sangat
memprohatinkan. Meskipun diperbolehkan menggunakannya, namun tetap saja lama
kelamaan akan memberikan akibat yang tidak baik bagi kesehatan.
Sayangilah tubuh anda dan keluarga anda
dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Jangan berikan racun walaupun sedikit
dalam makanan kita . Hanya karena ingin makan lebih puas tanpa memperdulikan
efek sampingnya bagi masa depan. Lebih baik beralih kepada makanan dengan
penyedap rasa tradisional saja, lebih menjamin kesehatan anda. Sayangilah diri
anda dan keluarga anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar