Senin, 30 Juni 2014

pewarna sintestis

Metanil Yellow merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk padat berwarna kuning kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam aseton.Metanil yellow bersifat sangat stabil. Metanil yellow biasa digunakan untuk mewarnai wool, nilon, kulit, kertas, cat, alumunium, detergen, kayu,dan  bulu. Metanil yellow tidak boleh digunakan untuk minuman, makanan, obat-obatan, kosmetik karena  dalam paparan waktu lama dapat menyebabkan kanker pada saluran kemih dan kandung kemih(MENKES RI, 1985).
Pewarna kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan.Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker padakandung kemih dan salurankemih.Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada kandung kemih dan saluran kemih(Anonim, 2008).
Metanil Yellow biasanya terdapat pada saos, kerupuk, agar-agar (jelly), minuman ringan, sirup, es puter dan jajanan basah, Sari buah, dan lain-lain. Ciri Makanan yang Menggunakan PewarnaMetanil Yellowadalah :
1.   Warnanya mencolok
2.   Cerah mengilap
3.   Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
4.   Ada sedikit rasa pahit 
 5.   Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya
      
PROSEDUR KERJA
a.   Larutan uji (A)
Ø  Masukan 30 ml cuplikan dalam labu 100 ml, asamkan sedikit dengan asam asetat glacial encer 6% dan masukan benang wol bebas lemak
Ø  Panaskan di atas tangas air sampai semua warna terisolasi
Ø  Benang wol yang telah berwarna, dipisahkan dan dicuci dengan air kemudian dimasukan ke dalam labu erlenmeyer 50 ml
Ø  Tambahkan 10 % ammonia secukupnya, dipanaskan di atas tangas air sampai benang wol tidak berwarna. Setelah benang wol dipisahkan , larutan dipekatkan 
b.   Larutan Baku (B)
Ø  Timbang saksama 50 mg Metanil Yellow
Ø  Larutkan dengan aquades secukupnya
Ø  Tambahkan lagi aquadest sampai tanda batas labu 100 ml
c.   Posedur Identifikasi
Ø  Larutan A dan B ditotolkan secara terpisah pada Kromatografi Lapis Tipis sebagai berikut :
Fase diam            : Plate silica gel
Fase gerak           :
a)      N-butanol : aquadest : asam asetat glasial = 20 : 12 : 5
b)     N-butanol :etanol : aquades : ammonia = 42 : 28 : 28 : 1
Ø  Dilakukan penjenuhan dengan kertas saring
Ø  Pengukuran volume penotolan larutan A dan B masing-masing 10 µl
Ø  Ukur jarak rambat sepanjang 15 cm
Ø  Penentuan penampak bercak adalah cahaya tampak, bercak berwana kuning.         5.   Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya






UJI PEWARNA DAN PEMANIS BUATAN PADA MAKANAN YANG DIJUAL DI PASAR BEDUK DEPAN GERBANG UNIVERSITAS JAMBI

makanan yang yang akan diuji :
- dadar gulung hijau
- cincau
- cendol
- es pisang ijo

makanan untuk uji pemanis :
1. kolak
2. es buah
3. syrup
4. dll...

Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Aspartam. Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.
  2. Sakarin. Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin. Sakarin sangat populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker). Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari. Jika berat badanmu 40 kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50 mg/kg maksimal yang boleh anda konsumsi?
  3. Siklamat. Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
  4. Sorbitol. Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta makanan lain.
  5. Asesulfam K. Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,3-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang tidak berbahaya.
Perbedaan Pemanis Alami dengan Pemanis Buatan
Orang memilih jenis pemanis untuk makanan yang dikonsumsinya tentu dengan alasan masing-masing. Pemanis alami tentu lebih aman, tetapi harganya lebih mahal. Pemanis buatan lebih murah, tetapi aturan pemakaiannya sangat ketat karena bisa menyebabkan efek negatif yang cukup berbahaya. Pada kadar yang rendah atau tertentu, pemanis buatan masih diijinkan untuk digunakan sebagai bahan tambahan makanan, tetapi pada kadar yang tinggi bahan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tabel berikut memperlihatkan perbedaan pemanis alami dan buatan. sumber: Budisma
Tabel Perbedaan pemanis alami dan buatan
Pemanis alami Pemanis buatan
Pada suhu tinggi bisa terurai. Cukup stabil bila dipanaskan.
Memiliki kalori tinggi. Memiliki kalori rendah.
Berasa manis normal. Berasa manis sampai puluhan bahkan ratusan kali rasa manis gula.
Harganya cenderung lebih tinggi. Harganya sangat terjangkau.
Lebih aman dikonsumsi Sebagian dapat berpotensi karsinogen (penyebab kanker).



Healthy Articles

Empat Jenis Bahan Berbahaya Yang Sering Disalahgunakan pada Pangan

Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang dilarang digunakan pada pangan meliputi boraks / asam borat, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofuranazon, serta formalin.

Disamping itu, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/Menkes/Per/V/1985 tentang Zat Warna Tertentu yang dinyatakan Sebagai BahanBerbahaya, memuat sebanyak 30 zat warna yang dilarang digunakan untuk pangan termasuk rhodamin B dan kuning metanil. Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.

Berikut adalah 3 jenis bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dengan ditambahkannya bahan tersebut pada produk-produk pangan:

1. Rhodamni B dan Methanil Yellow
Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B biasa digunakan untuk industri tekstil dan kertas. Rhodamin B dilarang digunakan untuk pewarna pangan.

Methanil Yellow atau kuning metanil adalah zat pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil (kain) dan cat. Methanil Yellow dilarang digunakan untuk pangan.

Bahaya Rhodamin B dan Methanil Yellow
Bahaya akut Rhodamin B dan my bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkepulas. Bahaya kronis akibat konsumsi dalam jangka panjang menyebabkan gangguan fungsi hati, gangguan kandung kemih, bahkan kanker.

Beberapa penyalahgunaan Rhodamin B dan my pada pangan, antara lain kerupuk, terasi, gulali, sirup berwarna merah.

Kenali ciri-ciri pangan yang mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow
a. Warna merah mencolok (Rhodamin B) atau kuning mencolok (Methanil Yellow) dan cenderung berpendar.
b. Banyak memberikan titik-titik warna tidak merata.

2. Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

Bahaya Formalin
Formail sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Jika terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, jika mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar, reaksi alergi, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan perut, sakit menelan, mual dan muntah, sakit kepala, kejang hingga koma. Dapat pula merusak hati, jantung, otak, ginjal, syaraf.

Konsumsi dalm jangka panjang akan menyebabkan kanker. Jika tertelan formalin sebanyak 30 ml (3 sendok makan) menyebabkan kematian. Beberapa penyalahgunaan formalin pada pangan diantaranya mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering.

Kenali Ciri-ciri Pangan yang Mengandung Formalin
Ciri-ciri mie basah berformalin:
Tidak lengket, lebih mengkilat, bau menyengat khas formalin. Bertahan lebih dari 1 (satu) hari pada suhu ruang / suhu kamar.

Ciri-ciri tahu berformalin:
Tahu dengan bau menyengat khas formalin, tidak mudah hancur. Bertahan lebih dari 1 (satu) hari pada suhu ruang / suhu kamar.

Ciri-ciri ikan asin, ikan segar dan daging segar berformalin:
Tidak dihinggapi lalat, bau menyengat khas formalin.

3. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan dan tekanan normal. Boraks merupanan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4)2lOH). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H2BO). Salah satu bentuk turunan borak yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng.

Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang digunakan untuk pangan.

Bahaya Boraks
Boraks sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit dan mata, mual, sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Konsumsi boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian.

Beberapa penyalahgunaan boraks dalam pangan diantaranya bakso, cilok, lontong dan kerupuk gendar.

Kenali Ciri-ciri Pangan Mengandung Boraks
Ciri-ciri mie basah, bakso, lontong, cilok dan otak-otak yang mengandung boraks:
Tekstur sangat kenyal, tidak lengket, mudah putus.

Ciri-ciri kerupuk rambak dari tepung, gendar mengandung boraks:
Tekstur sangat renyah, terasa getir.

Jumat, 06 Juni 2014

POSTER KEEP BALANCE


wah,, walaupun terlihat simple namun poster ini murni hasil karya anak bangsa indonesia yang menghimbau agar masyarakat menyeimbangkan antara pembangunan rumah dan  ketersediaan pohon yang ada dilingkungan demi kelangsungan hidup dan masa depan kita semua . amin