Jumat, 27 Maret 2015

pendidikan : MACAM-MACAM LKS


Prastowo (2012: 209-211) menjabarkan berbagai bentuk dari lembar kerja siswa (LKS). Macam-macam bentuk LKS tersebut antara lain:
LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep
Bentuk lembar kegiatan siswa (LKS ) ini dirancang menurut prinsip konstruktivisme dimana siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk mengkonstruksi berbagai macam konsep yang berkaitan dengan materi. Melalui lembar kerja siswa (LKS) siswa ditunjukkan langkah demi langkah apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran meliputi melakukan mengamati dan menganalisis terhadap konsep dan materi yang disajikan.
LKS yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan
Bentuk lembar kegiatan (LKS) jenis ini mengutamakan agar materi yang telah dipelajari siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. LKS ini sangat tepat digunakan sebagai bahan ajar tentang pendidikan moral dimana siswa akan lebih memahami pentingnya materi yang telah dipelajari dan bermanfaat bagi kehidupan yang dijalani. Penting bagi guru untuk terus melakukan pengawasan terhadap bagaimana siswa mampu menerapkan materi yang dipelajari dalam keseharian, biasanya LKS dilengkapi dengan laporan kegiatan siswa.
LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar
Lembar kegiatan siswa (LKS) ini bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar yang dilakukan siswa. LKS menunjukkan siswa agar dapat belajar dengan benar sesuai dengan urut-urutan materi sehingga peserta didik dapat mempelajari materi dengan baik. LKS juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam sumber belajar yang digunakan sehingga peserta didik harus mempelajari sumber belajar agar menguasai materi. LKS jenis ini juga sangat cocok untuk keperluan remidial.
LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan
LKS untuk penguatan ini berisi materi-materi yang bersifat sebagai pendalaman atau tambahan dari materi utama. Dengan menggunakan LKS ini peserta didika atau siswa tentu akan lebih memahami dan mengerti materi yang dipelajari, siswa juga mendapatkan materi dan pengetahuan ekstra disamping materi yang telah dipelajari. Lembar kegiatan siswa (LKS) ini sangat cocok diterapkan pada materi pengayaan.
LKS sebagai Petunjuk Praktikum
Disamping dituangkan dalam buku, petunjuk praktikum dapat dituangkan dalam lembar kegiatan siswa (LKS). LKS jenis ini tentu berisi apa-apa saja atau langkah-langkah dalam melakukan sebuah praktikum. Semua praktikum dapat dikumpulkan dalam sebuah lembar kegiatan siswa (LKS), jadi dalam satu bendel LKS dapat berisi beberapa petunjuk praktikum sekaligus. Guru akan lebih mudah menyajikan materi praktikum melalui LKS dan siswa juga lebih mudah menemukan apa yang dipelajari dari praktikum bahkan mencari korelasi antara praktikum satu dengan lainnya.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa lembar kegiatan siswa memang dapat disesuaikan bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan tujuan dan hal-hal lain menyangkut pembelajaran yang akan dilakukan. Jika guru hendak menggunakan lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai salah satu bahan ajar cetak, guru diharapkan menyusun sendiri lembar kegiatan siswa (LKS) yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut sesuai bentuk yang tepat untuk diterapkan dengan memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pembelajaran.

pendidikan : LKS YANG BAIK ITU SEPERTI APA ?

berdasarkan arahan dari berbagai informasi,akhirnya saya menemukan kesimpulan . bahwa LKS atau LKPD yang baik itu adalah yang bukan sekedar kumpulan soal-soal tapi LKS yang dapat menunjang siswa dapat beraktivitas untuk menemukan ilmu pengetahuan, membuktikan teori, dan dapat  memperkuat pemahaman siswa dalam belajar . maka LKS yang sebenarnya harus disusun sendiri oleh guru bidang studi , karena setiap guru dalam mengajar itu memiliki cara sendiri dan kebutuhan untuk mengajar yang tidak selalu sama dengan yang lain. karena hanya guru itu sendiri yang tahu apa yang dia butuhkan , bahan ajar apa, dan alat serta media apa yang hendak dia gunakan untuk proses pembelajarannya. selain itu LKS yang baik adalah yang mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan LKS dan mengandung komponen-komponen LKS. 

Kamis, 26 Maret 2015

diari : DEMAM KOREA

kenapa ya orang-orang sekarang pada demam korea?
mulai dari aku SMA sampai sekarang semester akhir di kuliah sepertinya korea semakin parah merasuki kehidupan remaja tanah air ini. teman-temanku sangat suka korea, sampai-sampai koleksi foto di HPnya adalah artis korea, punya banyak kaset korea ( hampir satu keranjang tuh ), bahkan ngomong sehari-hari ala korea... cape deeeeh !!!!! bahkan adikku sekarang juga malah demam korea tingkat dewa !. parahkan ?

entahlah.. aku suka nonton. tapi enggak gitu-gitu banget lah.. enggak sampai ngerelain duit jajan untuk beli kaset atau kuota internet untuk nonton korea. enggak gitu juga kelesssssss !!!!! aku jujur lebih suka film indonesia karena nyambung dengan kehidupan kita. adegannya sopan,, gak ada ciuman sana sini. kecuali film horor yaaah... itu aku enggak suka juga. karena bukan horor tapi malah seperti film porno. ya iyalah film horor kok malah yang ditonjolin yang enggak-enggak.

entah dimanalah kepribadian bangsa ini sekarang. apa karena globalisasi orang-orang menjadi aneh. apa karena akses internet mudah mereka lebih menyukai budaya luar. apa memang mereka lebih kreatif. kasian insonesiaku yang remajanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton film luar dan mendengarkan lagu-lagu luar. bahkan lagu dangdut sangat jarang didengar, apalagi lagu daerah. entahlah ,, galau eiiikeeeh !!!!.

pendidikan : LKS atau LKPD



LKS ( lembar kerja siswa ) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen dan demonstrasi (Trianto, 2007:73). LKS juga merupakan salah satu dari perangkat pembelajaran yang penting dalam membantu proses pembelajaran. 


akhir-akhir ini sebutan untuk LKS beralih dari LKS penjadi LKPD ( lembar kerja peserta didik) . mengapa demikian ?. LKS dan LKPD itu sama saja.  perubahan nama iLKS menjadi LKPD disebabkan oleh perubahan paradigma atau pandangan pendidikan tentang guru dan siswa . jika dulu guru adalah sebagai pengajar dan siswa dibelajarkan, pembelajaran cenderung berpusat ke guru dan aktivitas siswa cenderung pasif. maka sekarang pendidikan kita diinonesia menekankan bagaimana agar siswa aktif dan pembelajaran berpusat kepada siswa itu sendiri, dan siswa itu belajar bagaimana belajar bukan dibelajarkan. intinya dulu siswa dimasakin langsung disuapin. nah sekarang siswa yang masak makanannya sendiri berdasarkan bimbingan guru dan  memakan makanan hasil masakannya itu. intinya siswa sekarang lebih sebagai peserta dalam belajar sehingga istilah sekarang adalah guru lebih dianggap pendidik dan siswa adalah peserta didik. 


adapun komponen yang terdapat pada LKS atau LKPD adalah :

1. halaman sampul ( yang berisi identitas sekolah , mata pelajaran dan siswa )
2. judul kegiatan
3. tujuan 
4. alat dan bahan ( untuk lks eksperimen atau percobaan, dan semonstrasi )
5. langkah kerja atau petunjuk pengerjaan tugas 
6. lembar diskusi 

ciri-ciri LKS atau LKPD iyalah :
1.LKS atau LKPD tidak sampai tidak sampai seratus halaman.  jadi , LKS tidak setebal buku . 
2. biasanya berisi ringkasan pokok bahasan materi , langkah kerja , dan soal-soal
3. LKS dicetak untuk mata pelajaran spesifik dan tingkat satuan pendidikan tertentu. maksudnya yaitu LKS itu tidak bercampur dengan materi lainnya. misalnya LKS kimia tidak dicampurkan dengan LKs fisika dan ia spesifilk untuk kelas tertentu dan jenjang pendidikan tertentu. LKS yang digunakan oleh SMA tidak dapat langsung digunakan seluruhnya oleh siswa SMK karena tentunya tingkat pembelajaran mereka tentunya tidaklah sama meskipun kelasnya dan mata pelajarannya  sama. 

LKS memiliki beberapa fungsi sebagai berikut (Suyanto, dkk ) :
1. Sebagai panduan siswa di dalam melakukan kegiatan belajar, seperti melakukan percobaan. LKS berisi alat dan bahan serta prosedur kerja.
2.   Sebagai lembar pengamatan, di mana LKS menyediakan dan memandu siswa menuliskan data hasil pengamatan. LKS berisi tabel yang memungkinkan siswa mencatat data hasil pengukuran atau pengamatan.
3.Sebagai lembar diskusi, di mana LKS berisi sejumlah pertanyaan yang menuntun siswa melakukan diskusi dalam rangka konseptualisasi. Melalui diskusi tersebut siswa dilatih membaca dan memaknakan data untuk memperoleh konsep-konsep yang dipelajari.
4.Sebagai lembar penemuan (discovery), di mana siswa mengekspresikan temuannya berupa hal-hal baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya. 
5. Sebagai wahana untuk melatih siswa berfikir lebih kritis dalam kegiatan belajar mengajar.
6.Meningkatkan minat siswa untuk belajar jika kegiatan belajar yang dipandu melalui LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar serta menarik perhatian siswa.
7. LKS berfungsi mengevaluasi hasil belajar siswa.