Minggu, 12 Januari 2014

teknik mengajar : PERBEDAAN LARUTAN, KOLOID, DAN SUSPENSI




Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa dikonsumsi oleh orang mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Kesemuanya merupakan contoh koloid. Udara mengandung juga sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi (tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral – mineral yang terdispersi dalam tanah, yang dibutuhkan oleh tumbuh – tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat (minyak). Campuran logam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan cahaya warna merah merupakan sistem koloid.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
STATEGINYA : siswa diberikan suatu penjelasan tentang koloid, kemudian dibeikan contoh gula dicampurkan dengan air menjadi larutan gula, air susu, dan campuran air danpasir. Kemudian siswa diberikan tugas untuk mengamati perbedaan ketiganya melalui kerjasama atau berdiskusi kelompok. Membedakan ketiganya bisa  melalui pengamatan langsung  terhadap pencampuran misalnya warna, distribusi zat , melalui pemisahan penyarinngan dan lainnya .  Sehingga mereka dapat bertanya apa yang mereka tahu didalam kelompoknya dan yang tahu menjelaskan kepada temannya. Melalui percobaan ini siswa menjadi tahu yaitu benar-benar tahu apa yang mereka pelajari. Siswa yang tidak paham scara langsung akan bertanya kepada guru. Selanjutnya mereka menjadi benar-benar mengerti. Setelah itu siswa diminta melaporkan  hasil pengamatan merek. Kemudian guru memberikan pembenaran jika kurang dan member penguatan jika benar.
Model pembelajaran examples non examples bisa dilakukan dengan pemberian kelompok diskusi maksimal emapat anggota. Setiap kelompok diberikan tugas mengenai membedakan larutan, koloid dan suspense melalui tayangan slide gambar . guru meminta siswa mendiskusikan sejenak tentang pedapat mereka. Kemudian menyampaikan kepada kelas.
Kereaktivan siswa bias dilihat dengan siswa melakukan pengamatan dan diskusi melalui gambar ataupun percobaan langsung . Kemudian mereka dapat bertanya kepada teman-teman dan guru mengenai apa yang mereka kurang fahami selanjutnya guu atau teman menerangkan. Siswa dapat dengan bebas diberikan ruang belajar atau tempat duduk yang sesuai keinginan mereka agar proses belajr tidak terkesan dipaksa. Siswa menjadi tenang bisa mengalih-ngalih posisi sesuka mereka. Setiap akhir pertemuan guru meminta siswa menyimpulkan kembali. Setiap kelompok harus menyimpulkan. Sehingga pelajaran menjadi reaktif.
Karena ini pembelajaran metakognitif. Kelas dikelola dengan memberikan kebebasam posisi kelompok dengan tetap memperhatikan ketenangan dan kerapian kelas. Karena kelas yang membosankan bisa menghambat proses belajar siswa. Guru memimpin dan mengawasi. Siswa bekerja dengan teman tanpa merasa terbebani dengan banyak peraturan guru. Guru menjelaskan dan menyimpulkan setiap kegiatan siswa sehingga siswa benar-benar paham tentang membedakan larutan, koloid dan suspensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar