Kamis, 16 Oktober 2014

BAHAYA PENYEDAP RASA

BAHAYA PENYEDAP RASA
            Penyedap rasa sudah menjadi bahan tambahan makanan yang wajib digunakan saat memasak bagi sebagian besar orang di indonesia. Bagi sebagian ibu-ibu mereka merasa masakan yang dibuatnya kurang sempurna tanpa penyedap rasa. Apa lagi untuk sambal maka penyedap rasa tidak dapat ditinggalkan. Begitupun untuk jenis makanan lainnya seperti makanan berkuah, rendang, dan lainnya juga menggunakan penyedap rasa . Penyedap rasa sudah menjadi sahabat bagi wanita agar makanannya dapat dikatakan lebih berasa. Bahkan ada sebagian orang yang kurang nafsu dalam makan akibat tidak ditambahkan penyedap rasa.


            Didalam penyedap rasa ada bahan yang terdiri dari zat kimia yang dinamakan msg  ( monosodium glutamate ) , di masyarakat kita sering disebut vetsin, atau orang  sering menyebutnya juga “micin”. Penyedap rasa buatan yang sudah sangat sering  digunakan sebagai bumbu masakan. Bahkan tak sedikit yang menganggap tak akan sedap masakan itu tanpa micin. Di indonesia sudah beredar bermacam-¬macam merek “penyedap masakan”. Ada ajinomoto, buatan jepang . Miwon dari korea, vetsin keluaran taiwan, sasa yang datangnya dari hongkong dan beberapa merek lagi yang kesemuanya ada 9 merek. Tapi di masyarakat kita sering disebut vetsin saja.

Asam glutamat  merupakan bahan yang paling penting dalam membuat msg , yang berupa asam amino yang ada pada tumbuhan, hewan, minyak bumi dan pada tubuh manusia. Dulu sempat beredar asam glutamate terbuat dari otak babi. Namun seiring berkembangnya waktu ternyata asam glutamate yang dimaksud bukan terbuat dari otak babi . Tetapi dalam mengolahnya ada digunakan katalis kimia yang sumbernya dari babi. Meskipun tidak menjadi produk pada akhir pengolahan . Namun tetap saja sesuatu yang sudah bersentuhan dengan najis tetap haram untuk dimakan.

Di indonesia  asam glutamat itu terbuat dari melase (gula tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak bisa menjadi kristal. Di negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat itu dibuatnya dari ganggang, gulabit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi atau sengaja membuatnya secara sintetis.
  
Msg awalnya digunakan orang jepang dari tahun 1920.  Pernah ilmuan melakukan penelitian bahwa msg yang diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air minumannya menyebabkan matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak dan jumlah sel otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak ayam yang normal tanpa diberi msg. Kemudian percobaan pada tikus kecil yang diberi makan msg ketahuan sel-sel darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.msg di singapura menyebabkan penyakit radang hati dan menurunkan tingkat kecerdasan (iq) bagi anak-anak sekolah. Kemudian penelitian di indonesia yang dilakukan oleh dr. Iwan t. Budiarso yang hasilnya yaitu : anak ayam dan anak bebek yang diberi msg itu mati. Sedangkan anak ayam yang sudah agak besar seperti yang dibius, jalannya tidak normal, dan rupa-rupa gejala lainnya.


Msg berupa makanan sehari-hari, bisa dipakai paling banyak 6 mg/kg berat badan manusia dewasa. Jadi kalau berat hadannya 50kg, seharinya tidak boleh lebih dari 2 gram.
Di amerika, dan di singapura ada peraturan yang menyebutkan tidak boleh ditambahkan terhadap makanan bayi dan terhadap makanan yang sudah jadi (instant). Makanan harus memakai takaran yang sudah ditentukan dan menyampurkannya pun harus dibatasi. Tetapi masih saja orang yang menggunakan penyedap rasa untuk membuatkan makanan untuk anaknya. Hal ini sangat memprohatinkan. Meskipun diperbolehkan menggunakannya, namun tetap saja lama kelamaan akan memberikan akibat yang tidak baik bagi kesehatan.

           Sayangilah tubuh anda dan keluarga anda dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Jangan berikan racun walaupun sedikit dalam makanan kita . Hanya karena ingin makan lebih puas tanpa memperdulikan efek sampingnya bagi masa depan. Lebih baik beralih kepada makanan dengan penyedap rasa tradisional saja, lebih menjamin kesehatan anda. Sayangilah diri anda dan keluarga anda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar